PENENTUAN TITIK KESIMBANGAN TINGKAT NILAI TUKAR

LINGKUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

PENENTUAN  TITIK KESIMBANGAN TINGKAT NILAI TUKAR

• Nilai tukar (kurs) mata uang adalah  harga mata uang suatu negera, dalam satuan mata uang negara lain atau dibandingkan dengan mata uang negara lain. Misalnya  Dollar/Yen
• Tingkat nilai tukar adalah jumlah uang dari mata uang suatu negara yang dapat diperoleh dengan  membelanjakan satu satuan mata uang negara lainnya. Misalnya jumlah dolar yang diperoleh dengan membayar satu yen.
• Penurunan Nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut dengan depresiasi (depreciation),  sedangkan kenaikan nilai mata uang terhadap mata uang lainnya disebut dengan apresiasi (appreciation)
• Jika Kurs  tunai  (spot rate) suatu mata uang dibandiangkan pada dua titik waktu maka kita akan peroleh persentase perubahan dari mata uang tersebut, yang dapat menunjukan terjadi apresiasi atau depresiasi.
• Perbedaan perubahan tingkat inflasi mata uang suatu negara relaatif dengan mata uang negara lain

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG

• Perubahan suku bunga relatif suatu negara dengan negara lain
• Perubahan Tingkat pendapatan suatu negara secara relatih terhadap negara lain
• Perubahan pengendalian pemerintah
• Perubahan prediksi kurs masa yang akan dating

1. Sistem Kurs Tetap (Fixed-Rate System)

• Tingkat Nilai tukar (kurs) mata uang  dijaga tetap konstan, atau  fluktuasi hanya diijinkan pada  kisaran yang amat sempit.
• Jika terjadi Fluktuasi yang besar pemerintah mengintervensi pasar  untuk menjaga agar fluktiasi kurs berada pada kisaran yg. diinginkan;
• Bila dipandang perlu pemerintah mendevaluasikan nilai mata uangnnya terhadap  mata uang negara lain; atau meningkatkan nilai mata uangnya (revaluasi) terhadap mata uang negara lain;
• Istilah Depresiasi tidak sama dengan devaluasi, dan apresiasi tidak sama dengan  revaluasi. Konfrensi Bretton Woods menyepakati sistem  nilai tukar tetap

Perjanjian Bretto Woods (Bretton Woods Agreement)

• Menggunakan standar emas misalnya  satu dollar AS = 1/35 ons emas.
• Karena mata uang semua negara dinilai dengan standar emas, maka nilai mata uang antar negara menjadi tetap.
• Pemerintah masing-masing negara akan melakukan intervensi, untuk menjaga nilai mata uang mereka tidak berfluktuasi melebihi atau kurang dari satu persen  dari nilai yang sudah ditetapkan semula.
• Perjanjian ini berlaku sejak tahun 1944 sampai dengan tahun 1971

Perjanjian  smithsonia

• Selama era  Bretton Woods, Amerika serikat sering mengalami  defisit perdagangan;
• Mengindikasikan bahwa  nilai dollas AS terlalu kuat, karena  tingkat penggunaanya untuk pembelian luar negeri melebihi  tingkat kebutuhan barang yang dinilai dengan dollar di luar negeri;
• Pada bulan Desember 1971 diadakan suatu konfrensi mengenai nilai tukar ini, yang menghasilkan kesepakatan:

1. Perlunya penurunan nilai  Dollas AS terhadap mata uang negara-negara lainnnya kira-kira sebesar 8%;
2. Kisaran fluktuasi nilai untuk dijaga oleh masing-masing negara diperlonggar menjadi 2,5% yang semula hanya 1%;

• Kondisi ketidak seimbangan  perdagangan terus berlanjut, dan pada tahun 1973 nilai mata uang AS kembali terkena devaluasi
• Sejak tahun 1973, semua negara tidak lagi mentaati  Smithsonian Agreement.

Kelemahan Sistem Nilai Tukar Tetap,

• Pemerintah dapat melakukan perubahan nilai mata uang secara mendadak, sehingga merugikan perusahaan
• Adanya risiko penyesuain nilai dari pemerintah
• Secara Makro, perekonomian suatu negara dapat menjadi sangat tergentung dengan perekonomian negara lain.

Keuntungan dari Sistem Nilai Tukar Tetap:

• Perusahaan internasional tidak perlu khawatir dengan perubahan nilai tukar di kemuadian hari

2. SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG BEBAS

Freely floating exchange rate system

• Nilai tukar ditentukan sepenuhnya oleh pasar tanpa adanay intervensi dari pemerintah.

Keuntungannya,

Kondisi perekonomian suatu negara akan lebih terlindungi dari kondisi perekonomian negara lain.

Kelemahannya:

Merugikan bagi negara yang pertama kali mengalami masalah ekonomi.  

Terjadinya Kesimbangan Kurs Spot

• Nilai tukar (Kurs) secara sederhana adalah harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang negara lain, sering kali dengan mata uang acuan;
• Jika satu dollar AS dapat dibelikan dg. 100 yen, Nilai tukar (kurs) = ¥100/$ dalam hal ini yen menjadi mata uang refrensi (acuan), sebaliknya nilai tukar Dollar/Yen berarti jumlah dollar yang dapat dibeli dengan satu Yen atau $0.01/¥.
• Nilai tukar dapat digunakan untuk  penyerahan tunai (spot) atau penyerahan dimasa datang (forward)
• Spot rate adalah harga mata uang diperdagangkan untuk penyerahan segera, perjanjian aktualnya adalah paling lambat dua hari setelah transaksi.
• Forward rate, adalah harga yang ditetapkan untuk valuta asing yang diserahkan pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN NILAI TUKAR

• Tingkat Inflasi Relatif
• Suku Bunga Relatif
• Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Relatif. Risiko Ekonomi dan Politik

KESIMPULAN:

• Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi nilai tukar  mata uang mencakup:
• Kegunaannya sebagai penyimpan nilai ditentukan oleh tigkat inflasi yang diharapkan,
• Permintaan likwiditas, tergantung  pada volume transaksi dalam mata uang tersebut; dan
• Permintaan asset yang berdenominasikan mata uang tersebut, ditentukan oleh pola return-risiko investasi didalam perekonomian negara dan kemakmuran penduduknya.
• Faktor yang pertama terutama tergantung pada kebijakan moneter  negara tersebut dimasa mendatang
• Dua faktor terakhir secara luas tergantung pada tingkat pertumbuhan yang diharapkan, serta stabilitas ekonomi dan politik suatu negara.
• Akhirnya keseluruhan dari  ketiga faktor tersebut tergantung pada kebijakan ekonomi suatu negara.

PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL

Terdapat beberapa kendala yang  membatasi integrasi pasar aset riil dan keuangan secara internasional antara lain: Perbedaan Pajak, bea masuk, kuota, kesulitan berpindahnya tenaga kerja, perbedaan budaya, perbedaan sistem pelaporan keuangan, biaya komunikasi antar negara.

MOTIF MELAKUKAN INVESTASI PADA  PASAR ASING

• Kondisi Ekonomi, Harapan akan kinerja yg. lebih baik bagi perusahaan-perusahaan dinegara tertentu dibandingkan dengan  perusahaan-perusahaan di negara investor maupun kreditor.
• Prediksi Kurs Mata Uang, Beberapa investor membeli sekuritas keuangan dalam satuan mata uang yg. diharapkan menguat terhadap mata uang dinegara asal mereka
• Diversifikasi internasional, para investor dapat memperoleh manfaat dari portofolio asetnya secara internasional.

MOTIF MEMBERIKAN KREDIT  (MEMBELI SURAT UTANG)  DI PASAR ASING

• Tingginya tingkat (suku) bunga,  negara yang mengalami kekurangan dana dalam bentuk pinjaman, dapat menawarkan tingkat bunga yang cukup tinggi, bahkan setelah memperhitungkan risiko gagal bayarpun masih cukup tinggi dibandingkan dengan suku bunga di negara asal investor utang, maka dapat menarik dana masuk ke negara tersebut.
• Perubahan Kurs yang menguat di negara  tertentu terhadap mata uang negara asal kreditor (investor utang)
• Diversifikasi internasional, Kreditor melakukan diversifikasi internasional untuk mengurangi risiko kebangkrutan perusahaan peminjam secara bersamaan.

MOTIF MEMINJAM DARI PASAR ASING

• Tingkat Suku Bunga Yang rendah
• Taksiran kurs mata uang negara  tempat beroperasi yang melemah dinegara negara lain

Selisih Kurs Beli dengan Kurs Jual disebut dengan Bid/Ask Spread, yg biasanya digunakan untuk menutup biaya-biaya  berkenan dengan memenuhi permintaan  mata uang.

Faktor-faktor yg. menentukan selisih kurs:

• Biaya Pemesanan
• Biaya Persediaan
• Persaingan
• Volume
• Risiko mata uang